Sekitar pukul 05:30, Minggu 17 November 2013 kami bangun agar bisa mengantri mandi. Sekitar pukul 08:00 setelah semuanya siap, sambil menunggu Hanny sampai, kami sarapan di sebuah rumah makan nasi pedas ibu Andika yang tidak jauh dari wisma. Menu di rumah makan ini cukup sederhana, nasi pedas, ayam, dan beberapa jenis sayuran. Rasanya pun enak dengan harga yang cukup mahal untuk sebuah rumah makan sederhana ini. Namun terbayar oleh rasanya. Lagi pula di Bali memang tidak gampang mencari makanan halal untuk muslim seperti kami.
Setelah perut kenyang dan Hanny pun sampai, kami memulai perjalanan ke destinasi pertama kami, yaitu Bali Bird Park yang berada di Gianyar. Perjalanan dari penginapan ke tempat ini memakan waktu sekitar 1-2 jam. Sekitar pukul 10 lewat kami sampai.
Disini kami melihat atraksi burung terbang dan berunjuk kebolehannya. Atraksi ini dilakukan oleh para pawangnya selama kurang lebih 15 menit.
Setelah atraksi selesai kami berkeliling dan mencoba berinteraksi dengan burung-burung yang ada disana. Tempatnya tidak begitu luas, namun cukup
Setelah bercengkrama dengan reptil dan burung, kami melanjutkan perjalanan ke daerah ubud - Bali yang terkenal dengan keasrian pedesaannya. Jalananya berkelok, naik turun dan cukup menyeramkan untuk pengemudi pemula seperti saya. Namun dengan keyakinan diri dan sedikit kotroversi, kami selamat. Kami makan siang di sebuah resto Bebek Tepi Sawah. Makanannya tidak terlalu enak, harganya juga mahal, namun tempatnya begitu
. Sehingga kami beristirahat di tempat ini cukup lama. Sekalian melaksanakan shalat dzuhur dan menja'ma ashar.
Pukul 15:00 kami melanjutkan perjalanan ke destinasi selanjutnya. Pukul 15:30 kami sampai di Pura Goa Gajah yang berada di desa Bedulu, Kecampatan Blahbatu, Kabupaten Gianyar, sekitar 27 km dari Denpasar.
Goa Gajah dibangun pada abad ke-11 Masehi, pada saat Raja Sri Astasura Ratna Bumi Banten berkuasa. Goa ini dijadikan sebagai tempat pertapaan, yang dibuktikan dengan adanya ceruk-ceruk di dalam goa. Selain itu di sekitar goa juga terdapat kolam pertitaan dengan tujuh patung widyadari-widyadari yang sedang memegang air suci. Total patung ada tujuh, tetapi ketika saya kesana jumlahnya tinggal enam saja, satu patung menurut petugas dipindahkan ke lokasi lain, akibat gempa beberapa tahun yang lalu. Enam patung ini merupakn simbol dari tujuh sungai suci di india, yang merupakan tempat kelahiran agama Hindu dan Buddha.
Dari pintu masuk, tempat ini terlihat tidak terawat, banyak sampah-sampah daun yang berserakan. Telihat kotor dan membuat tidak nyaman. Namun ketika turun menelusuri anak tangga menuju pekarangan Pura Goa gajah, sepanjang mata memandang terlihat lebih asri dan menyejukan.
Malam sudah tiba, hari mulai gelap. Kami segera memutuskan untuk pulang. Berhubung ada 2 orang, yaitu Nopay dan Alien yang perlu kami jemput di Bandara (kloter 3), saya yang kebetulan menjadi supir di mobil 2 bertanggung jawab untuk menjemput. Sepulangnya dari Tanah Lot, saya, Hanny, Dani, kak Rani, dan Aryani (mobil 2) berpisah dengan mobil 1 yang dikemudikan oleh Tika. Kami mampir ke kawasan pantai Kuta untuk makan malam di KFC, sembari menunggu kloter 3
landing. Kenapa harus KFC? Karena
you know lah di Bali sulit sekali menemukan makanan halal. Lagi pula makan di Cafe-cafe di sekitar Kuta sudah terkenal mahal. Sehingga tidak ada pilihan lain selain PH, KFC, atau McDonalt.
Setelah waktu menunjukan pukul 23:00 dan perut sudah kenyang, kami bergegas menuju bandara Ngurah Rai yang dapat ditempuh 30 menit dari Kuta. Karena kami buta jalan, kami mengandalkan 2 hal, yang pertama adalah petunjuk arah, dan yang kedua adalah GPS. GPS yang bisa dipakai adalah Waze dari iphone-nya Hanny. Permasalahnnya adalah ketika koneksi internetnya bermasalah, sementara petunjuk arah cukup membingungkan, sehingga beberapa saat kami berputar-putar terus menerus di tempat yang sama. Yang paling parah adalah ketika jalan pulang, Hanny tidur, saya nyetir dan saya tidak tahu jalan, Hanny yang memegang GPS tertidur, begitupun yang lain. Hampir sekitar 1 jam kami kesasar, tanya sana sini namun tidak menemukan jalan pulang.
Poor me. Untungnya, Sari yang sudah ada di wisma, men-
share lokasinya ke iphone Hanny, sehingga kami bisa pulang ke wisma. Saat itu jam sudah menunjukan pukul 02:30 pagi, kami baru sampai di Wisma. Lama juga kami berputar-putar. Padahal jarak Bandara dengan wisma kami bisa ditempuh dalam waktu 30 menit. Tapi kami tetap menikmati perjalanan itu.
Keesokan harinya, Senin 19 November 2013 kami bangun pukul 06:00. Sekitar pukul 08:00, dengan formasi lengkap kami berangkat ke destinasi pertama, yaitu Tanjung Benoa untuk bermain air
(water spot). Sebelumnya kami sudah membeli voucer tiket di
livingsocial.com dengan harga yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan harga
on the spot. Diskon sekitar 50% dari harga aslinya. Kami bermain Paraseling, Flying Fish, Scuba diving, dll. Benar-benar sangat menyenangkan. Saya, Dani dan Sari berkesempatan menaiki
jet sky panitia
livingsocial.com secara gratis. Itu yang paling menyenangkan buat saya.
Setelah puas bermain air, kami menyewa sebuah kapal untuk menyebrang menuju sebuah pulau. Di tengah lautannya kami diberi kesempatan untuk memberi makan ikan. Di pulau kecil itu ada sebuah tempat wisata berupa suaka satwa yang sudah jinak, dimulai dari ular, kura-kura yang ukurannya kecil sampai sangat besar, kelelawar, burung hantu, dan masih banyak lagi.
Waktu kami disini sudah selesai, selanjutnya kami akan menjelajah pantai-pantai terbaik di Bali. Pantai yang menjadi tujuan kami adalah pantai Pandawa, Padang-padang,
Blue Point, dan
Dreamland. Menurut penduduk disini keempat pantai tersebut berada di satu garis pantai. Berhubung waktu sudah menunjukan pukul 15:00, sementara kami sudah
reserve tiket masuk menuju pertunjukan Kecak
Dance di Uluwatu, yang dimulai pada pukul 17:30. Sehingga kami hanya dapat mengunjungi satu pantai saja. Kami memilih pantai yang menjadi salah satu setting tempat di film-nya Julia Robert yang berjudul
Eat, Pray, Love, yaitu Padang-padang. Perjalanan dari Tanjung Benoa menuju pantai Padang-padang sekitar 30 menit.
Menurut saya yang menarik di pantai Padang-padang ini adalah hijau lumut yang menghiasi bibir pantai dan batu karang. Untuk yang lainnya biasa saja, tidak seindah yang saya bayangkan sebelumnya.
Kami tidak lama disini, sekita pukul 16:10 WITA, kamu melanjutkan perjalanan menuju Uluwatu. Namun kami harus memutar arah perjalanan, karena di sepanjang jalan ada kecelakaan bus masuk ke jurang, sehingga jalan ditutup sementara.
Tepat pukul 17:25, kami sampai di parkiran. Sari bergegas menuju tempat penukaran tiket. Tiket dapat
reserved di
www.kecakuluwatu.com. Kami menunggu di pintu masuk. Namun hujan turun. Kami begitu
hopeless tidak bisa menyaksikan tari Kecak yang begitu terkenal sampe mancanegara itu. Namun kabar baiknya, pertunjukan itu tetap digelar walau cuaca sedang hujan. Dari gerbang masuk menuju ke tempat pertunjukan kita harus berjalan menuruni anak tangga dan melewati pemandangan pantai lautan lepas. Andai saja tidak hujan, pasti
view nya akan sangat indah. Namun kami kurang beruntung saat itu.
Tari kecak adalah jenis tarian Bali yang paling unik, dan tidak diiringi dengan alat musik/gamelan apapun, tetapi diiringi oleh panduan sekitar 70 orang pria. Konon tarian ini berasal dari tari sakral (Sang Hyang). Pada tari Sang Hyang seorang yang sedang kemasukan roh berkomunikasi dengan para Dewa atau leluhur yang sedang disucikan. Dengan menggunakan si penari sebagai media penghubung para Dewa atau leluhur dapat menyampaikan sabdanya. Secara garis besar cerita tari Kecak Uluwatu ini tentang Sri Rama dan Rahwana yang memperebutkan Dewi Sinta. Menurut saya pertunjukan ini sangat menakjubkan. Saya begitu bangga akan keanekaragamanan seni dan budaya di negeri tercinta ini, Indonesia raya yang begitu kaya.
Malam sudah tiba, acara sudah selesai. Setelah mandi dan ganti baju di toilet yang berada disana, kami berangkat menuju Jimbaran untuk makan malam. Sekali lagi kami tidak beruntung, memang saat itu sedang musim hujan. Impian untuk makan malam di pinggiran pantai Jimbaran hanya tinggal mimpi. Kami makan malam di dalam restonya. Kami sudah
reserve paket
dinner di Baliku Cafe Jimbaran melalui
livingsocial.com dengan paket yang cukup hemat. Ketika kami datang, semuanya telah disiapkan, sehingga siap untuk kami santap. Karena murahnya paket
seafood tersebut,
seafood yang disajikan tidak segar, rasanya kurang enak, dan kurang bisa kami nikmati.
Selesai makan, kami melanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan Padang Bay. Sekitar 2 jam perjalanan, kami sampai di Pelabuhan Padang Bay untuk menyebrang ke pulau Lombok. Biaya penyebrangan untuk satu mobil beserta orangnya sebesar Rp 737.000. Kapal yang kami naiki sangat besar. Mobil berada di lantai 1, sedangkan para penumpang berada di lantai 2 dan 3. Kapal ini selalu ada setiap jam, sehingga kami tidak perlu khawatir. Tepat pukul 00:00 kami berangkat. Perjalanan di lautan lepas akan kami tempuh dalam waktu 5 jam. Cukup digunakan untuk tidur. Ruang istirahatnya pun cukup nyaman. Kami juga bisa mengisi daya kamera dan handphone. Saya sebagai supir sangat memanfaatkanya dengan baik.
Pukul 05:00 pada hari Selasa, 19 November 2013 kami sampai di Pelabuhan Lembar, Lombok. Kami berhenti di sebuah mesjid yang berada tidak jauh dari pelabuhan tersebut. Kami shalat dan mencuci muka. Kemudian melanjutkan perjalanan menuju destinasi pertama, yaitu Pantai Senggigi. Kami membuka jendela lebar-lebar, mematikan AC, dan membiarkan udara pagi nan segar itu masuk kedalam pernapasan kami. Jalanannya teraspal begitu mulus dan lurus. Namun suasananya begitu santai dan asri. Belum ditemui macet atau polusi. Baru setelah pukul 06:30 masyarakat sekitar mulai beraktivitas.
Setelah perjalanan yang sangat menyenangkan itu ditempuh dalam waktu kurang dari 2 jam, pukul 07:00 kami sampai di Pantai Senggigi. Howreee!!
Kami membiarkan nafas kami berhembus dan menghirup sebanyak mungkin udara segar ini. Walau pantai Senggigi tidak se-wah yang dibayangkan, akan tetapi kami sangat senang bisa menginjakan kaki di pantai yang begitu termasyur ini.
Sebelumnya kami telah reserve sebuah kapal berkapasitas 15 orang untuk menyebrang ke pulau Gili seharga Rp 2.000.000 dari Senggigi Bay. Ketika kami konfirmasi, pihak penyewa membatalkannya karena kami tidak konfirmasi dari sehari sebelumnya. Plan B pun sudah kami siapkan. Namun ketika kami berbincang dengan penjaga parkir samping Senggigi Beach Hotel, kami justru mendapatkan penyewaan perahu yang lebih murah, hanya Rp 1.500.000 untuk berkeliling ke Gili Trawangan, Gili Air, Gili Meno, Pura Goa, dan snorkeling. Hemat Rp 500.000 dengan destinasi yang lebih banyak. Alhamdulilah!
Pukul 08:00 kami berangkat menggunakan 2 buah perahu menuju destinasi pertama, yaitu Gili Trawangan. Sekitar 2 jam perjalanan, kami sampai. Kami sarapan mie rebus di warung pinggir pantai sini. Namun lagi lagi cuaca tidak mendukung, hujan pun turun kembali. Kami hanya dapat menikmati pantai dengan duduk termenung. Pesisir pantai ini begitu menawan di pandang.
Pukul 11:00 kami menuju destinasi selanjutnya, yaitu Gili Air. Sekitar 30 menit perjalanan, kami sampai di spot snorkeling. Kami diberi kesempatan untuk menikmati pemandangan bawah laut Gili Air yang begitu menawan. Sepanjang saya snorkeling di pulau Seribu dan pulau Peucang, ini adalah taman dasar laut yang paling indah yang pernah saya lihat langsung.
Sekitar 1 jam setelah snorkeling, kami melanjutkan perjalanan ke destinasi selanjutnya, yatu Gili Meno. Berhubung waktu sempit, kami tidak turun, hanya melihat pulau ini dari jauh. Berikut panorama Gili Meno :
Jam sudah menunjukan pukul 13:00, selanjutnya kami ke arah pulang, yaitu pantai Senggigi. Tidak jauh dari pantai Senggigi, ada sebuah pura Goa, awalnya kami akan berhenti sebentar di Pura ini untuk melihat, namun karena adanya miss comm dengan kapten kapal satunya, kami berbelok arah menuju arah pulang.
Berikut Goa yang saya maksud, berhasil saya dokumentasikan.
Pukul 15:40 kami sampai di pantai Sengigigi. Kami mandi, ganti baju, kemudian bersantai sejenak menikmati kelapa muda.
Pukul 16:30 kami melanjutkan perjalanan menuju destinasi terakhir, yaitu Tanjung Aan dan pantai Kuta Lombok. Namun karena waktu yang tidak memungkinkan, kami hanya mengunjungi pantai Kuta.
Sekitar pukul 18:30 kami sampai di pantai Kuta. Hari sudah gelap. Kami kembali gagal melihat matahari terbenam disini. Kami hanya menghabiskan waktu untuk berfoto dan membeli oleh-oleh.
Kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju kota Mataram. Sesampainya di alun-alun, kami makan. Disini masih tersedia makanan murah. Sekitar pukul 22:00 kami sudah ada di pelabuhan untuk kembali menyebrang ke Bali. Sekitar pukul 03:00 pagi kami sudah berada di Pelabuhan Padang Bai, Bali.
Pukul 04:30 kami sudah ada di Kuta. Mobil 2 menuju toko Krisna yang buka 24 jam untuk membeli oleh-oleh. Sementara mobil 1 menuju ke wisma PU untuk beristirahat, packing, dan mandi. Sekitar pukul 05:30 kami kembali ke penginapan untuk bersiap-siap.
Sekitar pukul 07:00 kami sudah siap dan selesai packing. Kami menikmati pagi menuju pantai Kuta. Disana kami sarapan dan menikmati ombak di pagi hari. Sekitar pukul 09:00 kami kembali menuju Toko Joker, untuk membeli oleh-oleh.
Pukul 11:30 kami menuju bandara, karena kami harus check in pada pukul 12:00. Pesawat kami take off pada pukul 12:35 WITA.
Kami sampai di bandung pada pukul 13:00 WIB. Pukul 18:00 kami sampai di Jakarta dengan perasaan yang super bahagia dan sedih karena liburan telah usai.
Berikut saya lampirkan itinerarty dan budgetnya :
|
Saturday, 16th
November 2013 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
12:00 WIB |
Part I depart from Jakarta to Bandung (travel bus
prefered) |
15:00 WIB |
Meet at Meeting Point KFC Bandung Trade Centre |
15:30 WIB |
Other part (Rizka, Fahmi, Tika) depart from Soekarno
Hatta Int' Airport |
16:00 WIB |
Off to Husein Sastranegara Int' Airport |
18:30 WIB |
Check in |
18:45 WITA |
Other part (Rizka, Fahmi, Tika) arrive at Ngurah Rai
Int' Airport |
20:00 WITA |
Rizka, Fahmi, Tika
check in homestay ( go to By Pass Ngurah Rai, shopping at Surf Factory Outlet
- tentative) |
20:30 WIB |
Part I depart from Husein Sastranegara |
23:15 WITA |
Part I arrive at Ngurah Rai Int' Airport |
24:00 WITA |
Take a rest at homestay |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Sunday, 17th November 2013 |
South Bali |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6:00 |
Breakfast, Self Preparing, Check Out |
8:00 |
Depart to Ubud |
10:00 |
Explore Ubud (Ubud Monkey Forest, Bali Bird Park) |
|
ISOMA bebek sawah Ubud atau di float resto (tempat
makan terapung di tengah danau) |
|
Explore Pura Goa Gajah, tari barong di batu bulan,
Kintamani, Pasar Sukawati (Membeli oleh-oleh) |
|
Explore pura Taman Ayun,
Sangeh, Bedugul |
|
|
|
|
15:00 |
On the way to Tanah Lot |
18:30 - 19:00 |
Break Sholat |
19:30 |
Dinner around Tanah Lot |
22.00 - end |
Back to Homestay |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Monday, 18th November 2013 |
North Bali |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7:00 |
Breakfast, Self Preparing bring your stuff to Lombok |
9:00 - 12:00 |
Tanjung Benoa - Water Sport |
12:00 - 13:00 |
Break Sholat, Lunch (Mcd/KFC) |
13:00 - 15:30 |
Explore Dreamland, Padang-Padang, and Blue Point
Beach |
18:00 - 19:00 |
Kecak Dance Performance and Sunset Hunt at Uluwatu |
19:00 - 19:30 |
Break Sholat |
20:00 |
Dinner at Jimbaran |
21:30 - 22:30 |
Buy Souvenir |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tuesday, 19th November 2013 |
Lombok |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4:00 - 5:00 |
Lembar Harbor to Mataram |
5:00 - 5:35 |
Mataram to Senggigi Beach |
5:35 |
Sunrise Hunt at Senggigi (Pura Batu Bolong) |
6:00 - 7:15 |
Break Sholat and Breakfast |
7:15 - 8:00 |
Senggigi Beach to Senggigi Bay |
8:00 - 8:30 |
Off to Gili Trawangan via Senggigi Bay |
8:30 - 14:00 |
Snorkeling at Gili Trawangan and Gili Meno, Break
Sholat, Lunch (due to weather) |
14:30 - 15:00 |
Gili Trawangan to Senggigi Bay |
15:00 - 17:30 |
Explore Tanjung Aan, Kuta, Mawun Beach |
19:00 |
Culinary (Ayam Taliwang) |
|
|
|
|
|
22:00 - 23:00 |
Off to Lembar Harbor |
23:00 |
Arrive at Lembar Harbor, rest at Ferry |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Wednesday, 19th November 2013 |
Bali |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5:00 - 6:00 |
Padang Bai Harbor to Kuta |
6:00 - 8:00 |
Break Sholat, Packing |
8:00 |
Check Out |
8:15 - 10:15 |
Breakfast |
10:15 - 11:30 |
Buy Souvenir at Joker |
11:30 - 12:00 |
Depart to Ngurah Rai Int' Airport |
12:00 |
Check in |
13:00 WITA |
Depart to Husein Sastranegara Int' Airport |
13:55 WIB |
Arrive at Husein Sastranegara Int' Airport |
15:00 |
Way back to Jakarta |
Note
for girls: if you are in your period days, not recommended to enter Pura's
region.
Sharing Cost |
pax |
|
Total |
price/pax |
|
|
Rent Car |
2 |
400.000 |
800.000 |
50.000 |
|
|
Homestay |
3 |
250.000 |
750.000 |
46.875 |
|
|
Padang Bay - Lembar |
2 |
737.000 |
1.474.000 |
92.125 |
|
|
Lembar - Padang Bai |
2 |
737.000 |
1.474.000 |
92.125 |
|
|
Senggigi Bay - Gili |
16 |
|
2.400.000 |
150.000 |
|
|
Uluwatu |
16 |
|
480.000 |
30.000 |
|
|
Dreamland Beach |
16 |
|
240.000 |
15.000 |
|
|
Kecak Dance Performance |
16 |
|
1.120.000 |
70.000 |
|
|
Pura Goa Gajah |
16 |
|
240.000 |
15.000 |
|
|
Bali Bird Park |
16 |
|
1.320.000 |
82.500 |
|
|
Tanah Lot Beach |
16 |
|
160.000 |
10.000 |
|
|
Gas |
2 |
500.000 |
1.000.000 |
62.500 |
|
|
Parking |
2 |
200.000 |
400.000 |
25.000 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Grand Total |
11.858.000 |
741.125 |
<-------- |
Total/ person |
|
|
|